WORKSHOP LITERASI DAN NUMERASI PENINGKATAN KOMPETENSI GURU

Kurikulum Merdeka Belajar telah diterapkan oleh pemerintah sejak tahun 2022, Kurikulum ini bertujuan untuk menyederhanakan kurikulum sebelumnya yang dirasa rumit dan kurang memenuhi kebutuhan siswa. Penerapan kurikulum Merdeka Belajar di Indonesia semakin masif. Hal ini terlihat dari Keputusan Kepala Badan Standar Nasional Pendidikan, Kurikulum, dan Penilaian Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan No. 022/H/KR/2023 tentang Satuan Pendidikan yang Melaksanakan Kurikulum Merdeka Tahun Pelajaran 2023/2024, yang menyatakan bahwa sudah lebih dari 105.000 sekolah atau satuan pendidikan yang menerapkannya.
Literasi dan numerasi merupakan salah satu hal yang baru dalam kurikulum merdeka. oleh karena itu SMPN 1 Banyuputih menyelenggarakan pelatihan terhadap peningkatan kompetensi guru. Bertindak selaku fasilitator dalam workshop ini yaitu Bapak H. Muqosim, M.Pd. 
Dalam materi kali ini, ada beberapa hal yang dibahas seperti literasi dasar yang harus ditingkatkan ke peserta didik. Dalam literasi dasar terbagi menjadi 3 bagian yaitu literasi baca tulis, literasi numerasi, literasi sains, literasi digital, literasi finansial, literasi budaya dan kewargaan.
“Saat ini peserta didik kurang mendapatkan keterbukaan terhadap literasi dan numerasi, padahal pada saat ini, kurikulum merdeka tidak mengejarkan target kurikulum, TP kelas 7 – 9 itu sama, yang membedakan bahasa teks, tagihan dan tujuannya sama”

“Pada saat ini anak kelas 7 banyak ditemukan anak-anak yang masih terbata-bata, kurang lancar dan banyak yang tidak membaca. Bahkan banyak ditemukan juga dikelas 8 dan kelas 9. Sehingga pihak sekolah memanggil orang tua peserta didik untuk bekerjasama dalam membimbing peserta didik agar bisa membantu dan membaca, ” lanjutnya
Literasi dan numerasi adalah kemampuan untuk menggunakan angka dan simbol yang berbeda yang terkait dengan matematika dasar untuk memecahkan masalah praktis dalam berbagai konteks dalam kehidupan sehari-hari.